Minggu, 03 April 2016

TUGAS METODE ILMIAH METODEOLOGI PENELITIAN SOSIAL



A. PENGERTIAN PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat untuk mengetahu apa yang sedang dihadapi (Soerjono Soekanto). 
metode penelitian sosial dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan mengembangkan pengetahuan yang menyangkut gejala-gejala dan masalah sosial. Sebelum suatu penelitian sosial dilaksanakan, terlebih dahulu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Rancangan penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya.
rancangan penelitian sosial sekurang-kurangnya mempunyai ruang lingkup yang terdiri atas:
1.      penentuan judul penelitian;
2.      penentuan masalah penelitian;
3.      penentuan tujuan penelitian;
4.      tinjauan kepustakaan;
5.      penetapan hipotesis (kalau diperlukan);
6.      penentuan populasi dan sampel penelitian;
7.      penentuan metode dan teknik pengumpulan data;
8.      penentuan cara mengolah dan menganalisis data; dan
9.      daftar pustaka

unsur-unsur penting filosofi yang mendasari penelitian sosial sebagai kegiatan ilmiah, yaitu:
1.      Kegiatan intelektual (pemikiran);
2.      Mencari makna yang hakiki (interpretasi);
3.      Segala fakta dan gejala (objek);
4.      Dengan cara refleksi, metodis, sistematis (metode);
5.      Untuk kebahagiaan masyarakat (tujuan).

 Sebagai kegiatan ilmiah, penelitian sosial juga memiliki ciri-ciri sebagaimana dijelaskan oleh Soedjono Dirdjosisworo sebagai berikut:
1.      Sistematis artinya bahasan tersusun secara teratur, berurutan menurut sistem.
2.Logis artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penanalaran.
3.      Empiris artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan.
4.      Metodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh penalaran.
5.      Umum artinya menggeneralisasi, meliputi keseluruhan tidak menyangkut yang khusus saja
6.      Akumulatif artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis.


B. Judul Penelitian
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam judul penelitian, yaitu penentuan judul dan syarat pemilihan judul.
2.1. Penentuan Judul
Penentuan judul penelitian sangat penting karena dalam judul tergambarkan objek dan subjek apa yang ingin diteliti, di mana lokasinya, tujuan dan sasaran apa yang ingin dicapai. Ada beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan bagi seorang peneliti dalam menentukan judul penelitian, yaitu sebagai berikut.
a.       Keterjangkauan
Prinsip pertama yang harus diperhatikan ialah bahwa judul ataupun objek yang akan diteliti sedapat mungkin terjangkau oleh kemampuan peneliti. Keterjangkauan ini sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu tingkat pengetahuan peneliti, waktu dan biaya yang tersedia, kesulitan memperoleh pembimbing, serta kerja sama dengan pihak lain. Tingkat pengetahuan yang dimiliki peneliti adalah seberapa jauh seseorang mempunyai bekal pengetahuan yang diperoleh.
b. Ketersediaan Data
Judul penelitian yang akan dipilih sedapat mungkin tersedia datanya. Para peneliti akan mengalami kesulitan apabila judul yang dipilih tidak tersedia datanya. Dalam penelitian sosial, data yang diperlukan biasanya berasal dari dua sumber, yaitu data lapangan dan data kepustakaan atau instansi.
b.      Arti Penting dari Judul yang Dipilih
Pemilihan judul harus dilakukan dengan cermat. Hal ini dimaksudkan agar judul memiliki arti cukup penting untuk diteliti. Pentingnya judul sangat bergantung pada hal-hal berikut.
1.      Judul yang dipilih dapat mendukung atau memberikan sumbangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan khususnya bidang sosial selalu berkembang dari waktu ke waktu. Ilmu dalam pengembangannya diperlukan ide-ide atau penemuan-penemuan baru yang dapat dipakai sebagai dasar, hukum, atau teori-teori baru dalam bidang pengetahuan tersebut. Oleh karena itu, pemilihan judul penelitian sedapat mungkin dapat mendukung atau mengembangkan ilmu-ilmu sosial.
2.      Ada ketidakpuasan terhadap studi sebelumnya. Objek penelitian bisa saja sama dengan objek sebelumnya, namun judul penelitian baru bersifat mengembangkan penelitian yang dilakukan orang lain sebelumnya. Artinya, karena seseorang tidak puas dengan penelitian orang lain, peneliti berusaha meneliti dengan maksud untuk mengembangkan penelitian sebelumnya.
3.      Menarik minat untuk diselidiki. Seseorang yang memilih judul penelitian seharusnya disesuaikan dengan minatnya, jangan memilih judul penelitian yang bertentangan dengan minat karena dapat menimbulkan kebosanan dan ketidakpuasan.
2.2. Syarat Pemilihan Judul
Ada beberapa syarat yang diperlukan dalam pemilihan judul penelitian, antara lain sebagai berikut:
a.       Judul Ditetapkan Setelah Peneliti Mengetahui Permasalahan Pokok Objek yang akan Diteliti. Setiap objek yang akan diteliti diperlukan pengungkapan secara garis besar dan visual atas kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang ada.
b.       Judul Penelitian Mencerminkan Keseluruhan Isi Penulisan
Dari judul penelitian, kita dapat memperkirakan apa kegiatan dan isi penulisan yang dibuat seorang peneliti.
c.        Judul Harus Menggunakan Kalimat Singkat dan Jelas
Setiap judul penelitian harus menggunakan kalimat singkat dan jelas. Judul yang terlalu panjang atau bertele-tele dapat membingungkan pembaca.
C. Masalah Penelitian
3.1. Peranan Masalah
Dalam penelitian, masalah sangat berperan untuk mengarahkan seorang peneliti melakukan kegiatan penelitiannya. Jika tidak merumuskan masalah, para peneliti dapat mengalami kebingungan, baik dalam pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penulisan.
Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam memperinci masalah utama (judul penelitian), yaitu bahwa perincian masalah:
1.      masih berhubungan erat dengan masalah utama (judul penelitian);
2.      mendukung tujuan penelitian;
3.      mengembangkan atau memperluas cara-cara menguji suatu teori;
4.      memberikan sumbangan kepada pengembangan metodologi penelitian;
5.      memanfaatkan konsep-konsep teori atau data dan teknik dari disiplin yang bertalian; dan
6.      menunjukkan variabel-variabel apa saja yang perlu diteliti.

3.2  Sumber Masalah Penelitian
penelitian yang baik adalah menarik bagi peneliti sehingga memiliki tanggung jawab untuk memecahkannya. Untuk mendapatkan masalah penelitian, perhatikan hal-hal berikut.
Secara garis besar, masalah penelitian terdiri atas tiga jenis atau bentuk, yakni sebagai berikut.
Masalah untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan mengenai apa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana, dan sebagainnya, penelitiannya bersifat deskriptif yaitu menjelaskan suatu peristiwa.
Masalah untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Dalam melakukan perbandingan, penelitian selalu memandang dua fenomena atau lebih, ditinjau dari persamaan dan perbedaan yang ada, maka untuk mengungkapnya dilakukan penelitian yang bersifat komparatif.
Masalah untuk mencari hubungan antara dua fenomena atau lebih (problema korelasi). Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, bagaimana erat atau tidaknya hubungan-hubungan itu.
 3.3. Petunjuk Penentuan Masalah Penelitian
a. Merumuskan dan Membatasi Masalah Penelitian
Masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas dan tegas, tetapi tidak lepas dari judul dan tujuan penelitian.
c.       Asumsi (Anggapan Dasar)
Asumsi adalah suatu pernyataan pokok yang dibuat dalam suatu penelitian dan secara umum dapat diterima kebenarannya walaupun tanpa pembuktian.
d.      Istilah-Istilah
Istilah-istilah, konsep-konsep, atau kata-kata yang penting dan mengandung makna tertentu perlu diberi batasan atau definisi agar tidak menimbulkan salah penafsiran bagi pembacanya
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian sangat bergantung pada judul dan masalah penelitian. Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan kepustakaan juga dikenal dengan istilah studi kepustakaan yang memiliki fungsi sebagai berikut.
1.      Memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti sehingga permasalahan dapat dikuasai dengan baik.
2.      Menegaskan kerangka teoretis yang dijadikan landasan berpikir dalam menjawab masalah penelitian yang diajukan.
3.      Mempertajam konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesis.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya.
6.1.  Hipotesis Harus Mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian
6.2.   Hipotesis Harus Dapat Diuji Berdasarkan Data Empiris
Untuk menguji hipotesis, orang perlu mengumpulkan data empiris
6.3.  Hipotesis Harus Bersifat Spesifik
Hipotesis agar bersifat spesifik, konsep-konsep yang digunakan harus jelas dan sedapat mungkin dapat diolah secara spesifik atau dapat digolongkan ke dalam kategori-kategori tertentu.
G. Populasi dan Sampel
Menetapkan populasi dan sampel merupakan kegiatan dalam memilih subjek penelitan. Subjek penelitian dapat berupa benda, hal, atau tempat data untuk penelitian yang dipermasalahkan. Di dalam sebuah penelitian, subjek penelitian merupakan sesuatu yang sangat netral karena pada subjek penelitian data variabel yang akan diambil peneliti dan pada subjek penelitian dikenal populasi dan sampel.
7.1. Populasi
Jika seorang peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, penelitian dilaksanakan melalui populasi.
7.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang dipilih untuk diteliti.
Beberapa cara pengambilan sampel penelitian dapat dilakukan sebagai berikut.
a.       Sampel Random (Sampel Acak, Sampel Campur)
Dalam pelaksanaannya, pengambilan sampel random dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1)      Pengambilan Sampel dengan Cara Undian
Cara ini dapat dilakukan dengan jalan memasukkan kertas yang telah diberi tanda atau nama-nama populasi, ditentukan jumlah sampel yang akan diambil, kemudian dikocok dan yang keluar terlebih dahulu maka itulah sampel. Hal ini seperti awal pembukaan arisan.
2)      Pengambilan Sampel dengan Cara Interval
Pengambilan sampel dengan cara ini berdasarkan sejumlah angka dari nama-nama populasi, tentukan banyaknya sampel yang akan diambil, kemudian buat rentang angka dari populasi tersebut.
a.       Sampel Berstrata
Peneliti berpendapat jika populasi terbagi atas tingkat atau strata, pengambilan sampel tidak dapat dilakukan secara random karena setiap strata harus diwakili. Jadi, pengambilan sampelnya harus diambil dari setiap strata untuk mewakili sifat populasi secara keseluruhan.
b.      Sampel Wilayah
Sampel wilayah dilakukan jika terdapat perbedaan ciri antara wilayah yang satu dan wilayah yang lainnya. Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi.
c.       Sampel Proporsi
Sampel proporsi atau sampel imbangan adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar