Jumat, 22 April 2016

TUGAS KEWIRAUSAHAAN “MARTABAK MINI”



DESKRIPSI UMUM
  A.      Data Perusahaan
Nama Perusahaan               :  Usaha Dagang “MARTABAK MINI”
Bentuk Perusahaan             :  Perseorangan
Bidang Usaha                      :  Usaha Martabak
Tempat Kedudukan Usaha   :
Jumlah Tenaga Kerja           :  1 (satu orang)
Nomor Telepon                     :  

  B.      Data Pemilik Perusahaan

Nama Pemilik                   :  
Jabatan                              :  Pemilik Perusahaan
Tempat & Tanggal Lahir  :  
Alamat Rumah                  :  



 


BAB I
PENDAHULUAN
  A.      LATAR BELAKANG
Dalam dunia kewirausahaan, tentu erat dengan adanya persaingan. Persaingan dalam dunia usaha sangat ketat, para wirausahawan berlomba-lomba menciptakan berbagai produk dengan aneka bentuk dan beragam makanan dari yang kecil hingga yang besar, dari yang murah hingga yang mhal. Untuk kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu produk yang potensial, sederhana, dan istimewa adalah “MARTABAK MINI (MAMI)”. Karena pembuatan makanan ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dengan lebih baik dan higienis, bahan aku mudah didapat, tanpa bahan pengawet, harga yang terjamgkau, juga dengan rasa yang enak, nikmat, mengandung protein dan juga lezat, sehingga usaha ini memang layak dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternative di Indonesia.
  B.      PERUMUSAN VISI USAHA
Menjadikan usaha ini mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan mengembangkan usaha ini menjadi usaha yang memiliki produk bernilai tambahn, berkualitas, sehat dan bergizi.
  C.      PERUMUSAN MISI USAHA
·    Membuat martabak mini aneka rasa
·    Memasarkan martabak mini di pasar tradisional maupun pasar modern.
·    Menjaga kualitas produk dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas
·    Melakukan pelayanan prima
  D.      TUJUAN USAHA
Usaha ini bergerak dalam penjualan Martabak Mini dengan aneka rasa . Usaha  ini dilakukan untuk menambah penghasilan. Selain itu juga untuk melatih jiwa seorang wirausaah agar mampu menjalankan usaha dengan baik.

  E.      DISKRIPSI USAHA
Usaha yang akan dilaksanakan merupakan usaha perorangan. Tanggungjawab atas usaha ini sepenuhnya ditanggung oleh pemilik usaha. Jadi segala sesuatu yang terjadi dalam produksi ditanggung oleh pemilik. Produksi dilakukan disuatu tempat yang strategi yaitu tempat yang ramai, serta dekat dengan pelanggan.
Usaha ini meliputi pembelian bahan bahu, kemudian diolah sedemikian rupa sehingga bahan baku tersebut menjadi barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dan tentunya memiliki nilai jual yang lebih tinggi.





BAB II
PEMBAHASAN
A.  Aspek Produk
         1.      Jenis Produk
Jenis produk yang dibuat adalah Martabak Mini

         2.      Volume Produk
Banyaknya produk yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen dan untuk mendapatkan laba adalah 120 buah/ hari.
         3.      Bahan dan Peralatan
NAMA BAHAN
KETERANGAN
CARA MEMPEROLEH
Tepung terigu
Ada
Membeli
Telur
Ada
Membeli
Ragi
Ada
Membeli
Gula pasir
Ada
Membeli
Soda kue
Ada
Membeli
Garam
Ada
Membeli
Vanili
Ada
Membeli
Margarin
Ada
Membeli
Susu kental manis
Ada
Membeli
Keju
Ada
Membeli
Messes & coklat
Ada
Membeli
Kacang sangria
Ada
Membeli
Air
Ada
-
Aneka selai
Ada
Membeli
Aneka buah
Plat baja
Loyang martabak mini
Baskom
Kompor gas
Serok kue
Kuas kue
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Membeli
Membeli
Membeli
Membeli
Membeli
Membeli
Membeli
         


4.      Jumlah tenaga kerja Usaha ini merupakan usaha kecil perorangan. Untuk saat ini tenaga kerja yang dibutuhkan hanya 1 orang yaitu pemilik.

         5.      Biaya produksi (per bulan)
                  a.     Bahan Baku
·      Tepung terigu 60 kg           Rp   900.000,00
·      Gula Pasir 12 kg                Rp   120.000,00
·      Ragi                                    Rp     90.000,00
·      Telur      150 buah             Rp   360.000,00
·      Garam halus   600 gr         Rp     90.000,00
·      Soda kue 120 gr                 Rp   120.000,00
·      Vanili 200 gr                      Rp   120.000,00
·      Air 8000 ml                         Rp                 -            
Jumlah                                              Rp 1.800.000,00

                  b.     Bahan penolong
·      Susu kental manis             Rp    300.000,00
·      Margarin                             Rp    250.000,00
·      Keju                                    Rp    300.000,00
·      Messes & coklat                 Rp    300.000,00
·      Aneka selai                        Rp    300.000,00
·      Aneka buah                       Rp    300.000,00
·      Gas/ bahan bakar              Rp    450.000,00
·      Plastik, kertas roti              Rp    200.000,00
·      Kacang sangrai                           Rp    250.000,00
Jumlah                                              Rp 2.650.000,00
Jumlah biaya produksi                              Rp 4.450.000,00
         6.      Proses produksi
·      Kocok telur hingga berbuah
·      Masukkan kocokan telur ke dalam tepung terigu secara perlahan sambil                            diaduk-aduk
·      Setelah merata, masukkan ragi instan kedaladm adonan hingga membentuk biang dengan mendiamkan minimal 3 jam.
·      Masukkan gula, garam secukupnya, vanili dan soda kue hingga merata kemudian diamkan kembali sampai adonan mengeluarkan bui.
·      Panaskan cetakan kue diatas plat baja agar panas merata kemudian olesi dengan margarin.
·      Setelah cetakan sudah panas, tuang adonan kedalam Loyang martabak mini dengan ketebalan kurang lebih 1cm.
·      Tutup Loyang dan tunggu hingga adonan berpori dan mongering pinggirnya
·      Angkat adonan dan olesi dengan margarine secukupnya
·      Olesi susu diatasnya
·      Tambahkan selai atau toping sesuai selera
7.      Rencana Usaha
Adapun rencana usaha yang akan dijalankan dalam usaha ini ialah sebagai berikut :
    a.      Rencana Jangka Pendek
Usaha Martabak Mini yang kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja di dalam usaha bisnis bagi kalangan sesame pelajar/mahasiswa maupun bagi umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan sebagai usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan.

    b.      Rencana Jangka Menengah
Usaha yang kami rintis ini pastinya akan kami kembangkan demi mewujudkan impian kami, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami kedepan. Pelanggan ialah raja, maka dari tu kepuasan pelanggan menjadi yan utama dan segalanya, karena tanpa pelanggan usaha ini tidak akan bertahan lama. Tidak lupa kami rajin melakukan promosi usaha, baik dari mulut ke mulut, media online, brosur, dan media lainnya.
    c.      Rencana Jangka Panjang
Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha kami. Tidak lupa kami akan membangun jaringan dengan pabrik roti maupun tok oroti untuk mendapatkan bahan baku dan tanpa mengalami hambatan.

B.  Aspek Pemasaran
    1.      Segmen Pasar
Dalam segmen ini yang akan kami jadikan sasaran utama adalah semua umur, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa yang gemar makanan ini serta semua kalangan mulai dari kalangan bawah sampai kalangan atas, mulai dari pelajar sampai petinggi negara juga banyak yang menyukai makanan ini.. Dengan demikian akan mempermudah dalam penjualan dan meningkatkan omset dalam penjualan.
    2.      Strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan pada tahap awal adalah menjual martabak mini “mami” kepada masyarakat sekitar Kota Mataram sebagai konsumen. Tahap berikutnya saya akan menjualkan di daerah Ampenan.
    3.      Strategi promosi
Agar produk lebih dikenal masyarakat, promosi yang akan dilakukan adalah :
·         Membuat papan nama didepan usaha
Papan nama memudahkan calon konsumen dalam memesan produk dan mengenal produk yang ditawarkan
·         Informasi dari orang ke orang
Dengan adanya masyarakat di sekitar produsen yang mengetahui usaha ini, akan lebih cepat tersebarnya informasi mengenai usaha ini. Mulai dari mulut ke mulut, melalui internet (facebook, twitter, blogger, dll).
     4.      Penetapan harga jual
Harga jual ditetapkan dengan metode penentuan harga biaya plus (cost push pricing method
Harga Jual per Unit    = Biaya Total + Margin
                                       Jumlah Produksi
                                  = Rp 4.450.000 + (50% x Rp 4.450.000)
                                                      3.600
                                  = Rp 6.675.000
                                           3.600
                                  = Rp 1.875 = Rp 2.000

    5.      Sistem penjualan
Penjualan produk ini dipasakan langsung kepada konsumen, sehingga konsumen dapat langsung datang ketempat usaha ada juga yang dititipkan di kantin-kantin sekolah.

C.  Aspek Manajemen
1.      Tim Manajemen
Usaha dagang ini dijalankan sendiri oleh usaha dengan dibantu oleh keluarga dalam mengelola usaha
 2.      Analisis SWOT
   a.   Strength (Kekuatan)
·         Menjual produk untuk semua kalangan
·         Bahan produk yang terjamin, higienis dan sehat
·         Harga terjangkau
·         Penampilan menarik dan kecil, sehingga pembeli tak perlu memotong lagi
·         Bentuknya kecil dan sesuai kebutuhan
·         Penyajian sederhana tanpa memerlukan banyak waktu dan cepat saji
·         Terdiri dari banyak rasa dan topping, sehingga konsumen dapat memilih topping sesuai selera.

   b.   Weakness (Kelemahan)
·         Produk tidak tahan lama
·         Produk mudah ditiru
·         Faktor tempat juga mempengaruhi, jika kurang ramai maka permintaan sedikit
·         Jika cuaca sedang buruk, permintaan konsumen akan menurun
·         Faktor kenaikan harga sembako juga dapat mengurangi permintaan dari konsumen
   c.  Opportunity (Peluang)
·         Bisa menjadi alternative sebagai makanan pengganti cemilan
·          Karena martabak mini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampau tua, maka pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.
  d.  Threath (Ancaman)
        Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga lebih murah
3.      Tindakan Alternatif
·         Berusaha memproduksi makanan yang enak dan lezat
·         enjaga kebersihan makanan
·         Mencari alternative bahan baku/ bahan penolong yang lebih murah tetapi menjaga kualitas produk

D.  Aspek Keuangan
         1.      Sumber Modal
Modal sendiri                                                            Rp 5.000.000
         2.      Biaya produksi (1 bulan)
                  a.   Biaya bahan baku :
o   Tepung terigu 60 kg          Rp   900.000,00
o   Gula Pasir 12 kg                Rp   120.000,00
o   Ragi                                   Rp     90.000,00
o   Telur     150 buah             Rp   360.000,00
o   Garam halus 600 gr          Rp     90.000,00
o   Soda kue 120 gr                Rp   120.000,00
o   Vanili 200 gr                      Rp   120.000,00
o   Air 8000 ml                        Rp                 -                   
Total Biaya Bahan Baku                                 Rp 1.800.000,00
                  b.   Bahan penolong :
o   Susu kental manis            Rp    300.000,00
o   Margarin                            Rp    250.000,00
o   Keju                                   Rp    300.000,00
o   Messes & coklat                Rp    300.000,00
o   Aneka selai                       Rp    300.000,00
o   Aneka buah                       Rp    300.000,00
o   Kacang sangrai                 Rp    250.000,00
Total Biaya Bahan Penolong                         Rp 2.000.000,00
         3.      Biaya Operasional
o   Gas/ bahan bakar              Rp    450.000,00
o   Plastik, kertas roti              Rp    200.000,00
o   Biaya air dan listrik           Rp    250.000,00
Total Biaya Operasional                                Rp    850.000,00
         4.      Biaya-biaya
o   Biaya lain-lain                                                Rp    300.000,00
Total Biaya                                                           Rp 5.000.000,00



E.  Analisis Break Event Point
Biaya Variable :
·                    Biaya Bahan Baku                  : Rp  1.800.000,00
·                    Biaya Bahan Penolong           : Rp  2.000.000,00
·                    Biaya Operasional                  : Rp    900.000,00
·                    Biaya – biaya                          : Rp    300.000,00
Jumlah Biaya Produksi                                       Rp  5.000.000,00
Jadi untuk mencapai BEP usaha ini harus menjual produk sebanyak  3.600 buah per 1 bulan, dengan perhitungan
     =   Rp  5.000.000
             Rp  2.000
     =   2.500 buah

F.  Perhitungan Laba Rugi
Pendapatan 1 bulan          Rp 2.000 x 3.60             =  Rp 7.200.000,00
Biaya Produksi 1 bulan    
·       Biaya Bahan Baku                Rp 1.800.000
·       Biaya bahan Penolong                   Rp 2.000.000
·       Biaya Operasional                Rp    900.000
 Rp 4.700.000,00
Biaya-biaya 1 bulan                             Rp    300.000,00
Jumlah pengeluaran                                                           Rp 5.000.000,00
Laba 1 bulan                                                              Rp 2.200.000,00
G.  Arus Kas (Cash Flow)
KETERANGAN
BULAN I
BULAN II
Penerimaan :

 Rp   7.200.000,00
Modal
 Rp  5.000.000,00

Penjualan :


    1 bulan : 3.600 x Rp 2.000
 Rp  7.200.000,00
 Rp   7.200.000,00
Jumlah
 Rp 12.200.000,00
 Rp 14.400.000,00
Pengeluaran :


Pembelian Bahan
 Rp  4.700.000,00
 Rp  4.700.000,00
Biaya-biaya
 Rp    300.000,00
 Rp    300.000,00
Jumlah
(Rp  5.000.000,00)
(Rp  5.000.000,00)
Saldo akhir
 Rp  7.200.000,00
 Rp  9.400.000,00

H.  Aspek Yuridis
Berikut ini adalah dokumen-dokumen maupun surat yang dapat digunakan sebagai kekuatan hukum kepemilikan usaha :
·         Kepemilikan SITU
·         Kepemilikan SIUP





BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa suatu usaha dapat berjalan dengan baik apabila manajemen dan perencanaannya disajikan dengan baik dan matang. Begitu pula aspek permodalannaya menjadi hal yang sangat baik. Kita harus dapat menggunakan modal yang kita punya dengan baik supaya kita bisa mendapatkan laba yang maksimal dan yang kita inginkan. Jadi,  segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha, baik manajemen maupun ketersediaan modal sangat erat kaitannya antara satu dengan yang lain.

B.  Saran
Rencana bisnis ini disusun sebagai gambaran tentang usaha yang kami jalankan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan usaha. Agar usaha dapat berjalan dengan acuan maka, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
·         Perencanaan yang matang mengenai usaha yang akan dilaksanakan
·         Melakukan pengorganisasian yang lebih spesifik sesuai dengan kegiatan
·         Menjalankan usaha tersebut sesuai yang telah dilaksanakan
·         Melakukan pengawasan terhadap usaha yang telah dijalankan sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelemahannya
·         Memperbaiki kesalahan, kekurangan, kelemahan yang dapat diatasi semaksimal mungkin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar