Kamis, 31 Maret 2016

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT





LAPORAN PENDAHULUAN

 KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A.    DEFINISI
·         Cairan adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut
·         Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion
·         Kekurangan cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstitial dan atau intraseluler.
·         Kelebihan cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami peningkatan cairan intravaskuler, interstitial dan atau intraseluler.
·         Ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau beresiko mengalami peningkatan, penurunan atau cepatnya pertukaran dari satu ke lainnya dari intravaskuler, interstitial dan atau intraseluler.

B.     DISTRIBUSI CAIRAN DAN ELEKTROLIT
·         Distribusi Cairan
1.      Cairan Ekstra Sel (CES)
CES terdiri dari cairan interstitial dn cairan intravaskuler. Cairan interstitial mengisi ruangan yang berada di antara sebagian besar sel tubuh dan menyusun sejumlah besar  lingkungan cairan tubuh. Sekitar 15% berat tubuh merupakan cairan interstitial. Sedangkan cairan intravaskuler terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang berisi atau mengandung air dan tidak berwarna, dan daerah yang mengandung suspensi leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5% berat tubuh.

2.      Cairan Intra Sel (CIS)
Cairan intrasel adalah cairan di dalam membran sel yang berisi substansi terlarut atau solute yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk metabolisme. Cairan intra sel membentuk 40% berat tubuh.

·         Distribusi Elektrolit
Elektrolit terdiri dari : - kation bermuatan positif  ( Na+ , K+, Mg+, Ca+)
                                     - anion bermuatan negatif  ( Cl-, HCO­­­­3- )
Nilai normal elektrolit pada orang dewasa
·         Natrium           : 135 - 145 mem/L
·         Kalium                        : 3,5 – 5,0 mem/L
·         Clorida                        : 9,5 – 5,5 mem/L
·         Magnesium      : 1,5 – 2,5 mem/L
·         Fosfat              : 1,5 – 2,6 mem/L

C.    PENGATURAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1.   Asupan cairan
     Diatur melalui mekanisme rasa haus. Pusat pengendalian rasa haus berada di dalam hipotalamus di otak. Asupan cairan dari makanan & minuman yang di asup.
  1. Haluran cairan
·         Pemasukan dan Pengeluaran cairan setiap hari pada orang dewasa sehat.
            Pemasukan                                          Pengeluaran
Cairan yang diminum        1200 ml           Ginjal (urine)         1500 ml
Makanan padat (air)          1000 ml           Usus halus (feses) 200 ml
Oksidasi makanan             300 ml             Paru ( dlm udara ekspirasi 400 ml




D.    PERGERAKAN CAIRAN TUBUH
1. Difusi adalah perpindahan cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui membran sel yang permeable terhadap substansi materi baik padat maupun partikel zat terlarut.
2. Filtrasi adalah suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat terlarut secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya cairan yang mempuntai perbadaan tekanan.
3. Osmosis adalah perpindahan cairan melalui membrane selaktof permeable dari area yang konsentarsi rendah ke area dengan konsentrasi tinggi.
4. Transpor aktif adalah perpundahan cairan menggunakan ATP yang melawan gradien konsentrasi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

E.     GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
1.        HIPOVOLEMIA
Kekurangan volume cairan terjadi saat air dan elektrolit yang hilang berada di dalam proporsi isotonic.kadar elektrolit dalam serum tetap tidak berubah, kecuali jika terjadi ketidakseimbangan lain.pasien yang beresiko kekurangan volume cairan ini adalah pasien yang mengalami kekurangan cairan dan elektrolit melalui saluran gastrointestinal,missalnya akibat muntah, pengisap lambung, diare, atau fustula.penyebab lain dapat meliputi perdarahan, pemberian obat-obatan diuretic, keringat yang banyak, bemam, dan penurunan asupan per oral.
2.        HIPERVOLEMI
Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam proporsi isotonic sehingga menyebabkan hipervolemi tanpa disertai perubahan kadar elektrolit serum.pasien yang berisiko kelebihan volume cairan ini meliputi pasien yang menderita gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan sirosis.


F.     FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN CAIRAN
1.      Usia
Berkaitan dengan permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan, berat badan, dan perkembangan.
2.      Temperatur
Panas yang berlebihan menyebabkan kertingat dimana seseorang dapai kehilangan NaCl melalui keringat.
3.      Diit
Pada saat tubuh mengeluarkan nutrisi, tubuh akan memesan cadangan energi. Proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari insterstitial ke intraseluler.
4.      Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis otot. Metabolisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine.
5.      Olah Raga
Olah raga menyebabkan peningkatan kehilangan air kasat mata melalui keringat.


G.    PATOFISIOLOGI/PATHWAY
    Kekurangan cairan dan elektrolit dapat mengakibatkan demam, karena cairan dan elektrolit ini mempengaruhi keseimbangan termoregulasi dihipotalamus anterior. Jika apabila terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit maka keseimbangan termoregulasi dihipotalamus anterior akun mengalami gangguan pada pasien.






Dehidrasi


Tubuh kekurangan volume cairan dan elektrolit

Cairan intrasel dan ekstrasel


 




Gangguan rasa nyaman  peningkatan evaporasi

                                                            Peningkatan evaporasi

Resiko defisit volume cairan
 
                                                           

Ditandai dengan :
                                                           Turgor kulit menurun
                                                           Mukosa bibir kering
                                                           Konjungtiva anemis












H.    PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
   a.  Identitas :
      Terdiri nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, alamat, pendidikan, tanggal MRS dan diagnosa medis.
b.  Riwayat Penyakit Sekarang
·   Keluhan Utama
Berdasarkan PQRST, penyebab dari kekurangan cairan, seberapa parah gangguan kekurangan cairan yang terjadi  seberapa jauh gangguan kekurangan cairan yang terjadi, kapan gangguan kekurangan cairan mulai di rasakan pasien.
c.       Riwayat Penyakit Dahulu
Meliputi riwayat penyakit menular,penyakit keturunan dan alergi obat-obatan atau makanan.

II. Pola-pola Fungsi Kesehatan
a.       Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
·      Kebiasaan
·      Status Ekonomi
b.      Pola Nutrisi dan Metabolisme
·      Pemenuhan Nutrisi
·      Cairan
·      Keadaan yang mengganggu nutrisi
·      Status gizi
c.       Pola Eliminasi
·      Defekasi
Frekuensi, feases konsentrasi, warna, bau.
·      Urine / Miksi.
Frekuensi, konsentrasi urine,warna, bau.


d.      Pola tidur dan istirahat.
·      Lamanya tidur.
·      Suasana lingkungan.
e.       Pola aktifitas sehari-hari.
f.       Pola hubungan dan peran.
·      Interaksi dengan orang lain.
·      Interaksi dengan keluarga.
g. Pola persepsi dan konsep diri.
h. Pola sensoris kognitif.
i. Pola reproduksi seksual .
j. Pola penanggulangan stress.
k.Pola tata nilai dan kepercayaan.

III. Pemeriksaan Fisik
      a.  Status kesehatan umum
·            Keadaan penyakit   :   Ringan, sedang, berat, akut, kronik.
·            Kesadaran          :  Apakah kompesmetis, apatis, soporus, prekoma,    koma.           
·             Suara bicara        : Apakah Jelas, serak, aphasia.
·             Pernapasan         : Apakah Meningkat/Menurun.
·             Suhu tubuh         : Apakah Meningkat/Menurun.
·             Nadi                   : Apakah Meningkat/Menurun, kuat, lemah.
·            Tekanan darah     : Apakah Meningkat/Menurun.
b.  Sistem Intergumen
·           Kulit                    : Apakah pucat,oedem.
·           Turgor                  : Apakah Baik atau Jelek.
·           Rambut                            : Apakah kusam,kusut,rontok.
·           Kuku                   : Apakah Cyianosis, pucat.
 c.  Kepala
  Ada tidaknya ubun-ubun terlihat cekung, sakit kepala, kepala      pusing/pening.
d.      Muka
        Apakah simetris,raut muka terlihat layu dan lemas.
e.       Mata
        Apakah konjungtifa pucat,simestris.
f.       Telinga
         Apakah simestris.
g.      Hidung
         Apakah simestris, polip.
h.      Mulut + Gigi
         Apakah simestris, mukosa binir kering atau basah,apakah ada caries gigi.
i.        Leher
         Apakah ada pembesaran limfe,vena jugluralis.
j.        Thoraks
         Apakah simestris.
k.      Paru
                  Apakah ada nyeri, whizzing,rhongki,timpani.
l.        Abdomen
Apakah abdomen terlihat membucit, datar atau menonjol. Adakah nyeri tekan,bisung usus atau menunjukkkan obstruksi.

IV. Pemeriksaan Penunjang
a.     Laboratorium
         Darah lengkap










  1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.         Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan intake dan out put tidak seimbang.
Ditandai dengan :
-          Urine ( 0,5 – 1 cc / kg BB/ jam)
-          Urime pekat atau encer
-          Ada edema / diare
-          Demam
-          Nadi lemah
2.         Resiko Devisit Volume Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan output berlebihan.
Ditandai dengan :
-          Demam
-          Berkerinat banyak
-          Mual muntah
-          Hiperventilasi
3.         Peningkatan Suhu Tubuh berhubungan dengan devisit caiaran
Ditandai dengan :
-          Mukosa mulut kering
-          Turgor kulit menurun
-          Mata cowong
-          Suhu tubuh meningkat
-          Demam tinggi









  1. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1.    Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan intake dan out put tidak seimbang.
Tujuan : Keseimbangan cairan elektrolit pasien terpenuhi dalam waktu
1 x 24jam.
Kriteria hasil :
-          Berat badan stabil
-          Haluran urine stabil
-          Turgor kulit baik
-          TTV normal
Intervensi dan Rasionalisasi
·         Observasi TTV
R : Mengetahui perkembangan yang terjadi pada pesien
·         Anjurkan asupan cairan yang menunjang
R : Untuk menungkatkan keseimbangan cairan elektrolit
·         Anjurkan pasien minum sedikit tapi sering
R : Mencegah rasa ingin muntah
·         Anjurkan untuk bedrest dan kurangi aktifitas
R : Mengurangi peningkatan eksresi cairan melalui GI dan kulit
2.         Resiko Devisit Volume Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan output berlebihan.
Tujuan : Mual teratasi sehingga tidak terjadi dehidrasi dalam waktu
1 x 24jam.

Kriteria hasil :
-          Berat badan stabil
-          Nafsu makan kembali normal
-          Turgor kulit baik



Intervensi dan Rasionalisasi :
·         Anjurkan makan sedikit tapi sering
R : Untuk mencegah terjadinya mual dan muntah
·         Dorong pasien untuk menjaga kebersihan oral
R : Untuk meningkatkan nafsu makan
·         Kendali makanan yang merangsang peningkatan asam lambung
R : Untuk mencegah terjadinya peningkatan asem lambung
·         Lakukan advis dokter dengan pemberian anti emetic
R : Menghilangkan rasa mual

3.        Peningkatan Suhu Tubuh berhubungan dengan devisit caiaran
Tujuan : Suhu tubuh kembali normal ( 36 -37 0c) dalam waktu 1 x 24 jam
Kriteria hasil :
-          Suhu tubuh kembali normal
-          Mukosa basah
-          ]Turgor kuli baik
Intervensi dan Rasionaliasasi :
·         Observasi TTV
R: Memantau peningkatan dan penurunan suhu tubuh
·         Anjurkan pasien banyak minum air putih
R : Mencegah dehidrasi
·         Anjurkan pasien menggunakan pakaian tipis
R : Dapat menyarap keringat, memberikan kenyamanan pasien dan meningkatkan evaporasi
·         Lakukan advis dokter pemberian obat anti piretik
R : Menurunkan panas





 Referensi
- Carpenito, Lynda juall.1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.
Jakarta: EGC
- Doengoes, Marilynn E.1999.Rencana Asuhan Keperawatan.
Jakarta: EGC.
-    Gleadle, Jonathan.2005.Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.Jakarta:
Air langga
    - Potter, Patricia A.Perry,Anne griffin.1999.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta : EGC























LAPORAN KASUS

Tanggal Pengkajian     : 29 Juli 2007
Jam Pengkajian           : 16:00 Wib

I.       IDENTITAS
Nama         :An. D                                             
Alamat      : Karah                                             
Umur         : 11 Tahun
No. Reg     : 38561
Agama       : Islam
Pekerjaan   : Pelajar
Diagnosa   : DHF
MRS          : 28 Juli 2008
Jam            : 21.00

II.          RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
  • Keluhan Utama
Demam kurang lebih 3 hari serta demam naik turun.
  • Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan anaknya demam kurang lebih 3 hari, naik turun dari hari kehari tersebut. Keluarga pasien mengatakan,sudah berobat di RS Siti Khotijah dirawat selama 2 hari di beri obat parasetamol.setelah keluar RS Siti Khotijah, pasien demem lagi,kemudian di bawa ke RS Bakti Rahayu.disertai mual muntah dan nyeri perut, serta tidak bisa BAB selama kurang lebih 5 hari.
  • Riwayat penyakit Sebelumnya
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat penyakit menular atau kronik, seperti DHF.thipoit,dan lain-lain.
  • Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak alergi makanan dan obat-obatan.


III.       POLA-POLA FUNGSI KESEHATAN
a.       Pola Nutrisi Dan Metabolisme
-          Makan pagi     : BH 1porsi &  1 gelas teh
-          Makan siang   : BHTKTP 1porsi & 1 gelas teh
Makan malam : BHTKTP 1porsi & 1 gelas teh
-          Ket: Px habis makan ½ porsi
-          Minum (SMRS): 1500 cc/24jam, MRS: 1500+1000/24jam
-          Keadaan yang mengganggu nutrisi : nausea setiap mau makan
-          Postur tubuh : kurus
-          BB : 18 kg (setelah MRS), BB : 25 Kg (sebelum MRS)
b.      Pola Eleminasi
-          Defekasi :  -  Frekuensi : belum defekasi selama 2 hari(setelah MRS)
                        -  Kesulitan defekasi : tidak keluar feses (BAB (-))
-     Miksi      : -  Frekuensi : 4 kali/hari        Miksi : - 6 kali /hari
                        -  Konsentrasi : encer                       - encer
                        -  Warna : kuning jernih                   - kuning jernih
                        -  Jumlah : 2500 cc                           - 3000 cc
c.          Pola Tidur Dan Istirahat
a. Lamanya tidur         : 10 jam/hari (sblm MRS), 7 jam/hari (stlh MRS)
b. Suasana lingkungan : Tenang (sblm MRS) , ramai (stlh MRS)
d.      Pola Aktifitas
Kegiatan pasien sehari-hari : Pasien sekolah, bermain-main dan belajar.
    e   Pola Hubungan Dan Peran
Pasien tidak bekerja, pasien masih siswa SD kelas 6 dan keluarga pasien mengatakan interaksinya dgn orang lain baik dgn komunikasi verbal dan ramah serta sopan dgn orang lain dan interaksinya cukup dekat dgn keluarga dan saling menyayangi.
f. Pola Sensori Dan Kognitif
Sensori:
Daya penciuman            : baik
Daya raba                       : baik
Daya pendengaran         : baik
Daya rasa                       : Lidah putih dan rasa kurang peka
Kognitif:
Pross berpikirnya lancar, isi pikiran mudah dimengerti dan daya ingat        tinggi.
     g. Pola Penanggulangan Stress
 Penyebab stress              : jika  di marahin orang tua
 Pemecah masalahnya : bermain dgn teman-temanya

IV.             PEMERIKSAAN FISIK
          A. Status Kesehatan Umum :
              a. Keadaan penyakit       : Sedang
              b. Kesadaran                   : Komposmentis
              c. Suara bicara                 : Jelas
              d. Pernafasan                  : RR: 22x/menit
             e.  Suhu tubuh                  : 38 C
              f.  Nadi                            : 100x/menit: lemah
              g. Tensi                            : 110/90 mmHg
B. Sistem Integrumen:
Kulit                               : Tampak pucat
Akral                              : Hangat
Turgor kulit                    : Menurun
Rambut                          : Tipis dan tampak kusam
Kuku                              : Warnanya pucat
C. Kepala
   Tidak ada bekas luka dan bentuknya simetris
D. Muka
         Simetris dan tidak ada oedema
E. Mata
   Tampak cowong
   Conjunctiva tampak pucat

F. Telinga
    Simetris, tidak ada secret
G. Hidung
Simetris dan tidak ada pernafasan cuping hidung dan tidak polip
H. Mulut dan Farings
      Ada caries gigi dan Bibir kering
I.   Leher
Tidak ada pembesaran vena jugluralis dan pembesaran limfe
J.       Thoraks
Bentuk normal
K.    Paru
Inspeksi     : Bentuk simetris ( bentuk thorak)
Palpasi       : Pergerakan simetris, fremitus raba sama
Perkusi      : -
Auskultasi :Vesikuler, tidak ada suara gerak pleura, ronchi tidak ada sifatnya kering
L. Abdomen
 Inspeksi    :
Bentuk            : Membuncit
      Umbilicus       : ( Masuk kedalam )
Auskultasi             : Terdengar peristaltik usus/bising usus 12 X/menit
Palpasi:
      Turgor             : Menurun
       Nyeri              : Local
       Terdapat         : Nyeri tekan di bagian perut, Px tampak meringis  
Perkusi:
       Teraba timpanik (kembung)
N. Tulang belakang     : Nnormal






V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Penunjang  Pertama  MRS gubeng 28-7-2008
Darah lengkap                 Hasil                               Nilai normal                
Hemoglobin                :     12,2g/dl                         11,5-15,5 g/dl
Lekosit                        :     4.300 ui                        4.500-14.500 ui
Hematokrit                  :     34,5%[mikro}              35-45 %
Trombosit                    :     97.000 ui                       15.000-450.000 ui

Widal                                Hasil                             Nilai Normal
Salmonella typhi O     : 1/80                                   Titer < 1/80
Trombrosit                   :      97.000 ui                     150.000-450.000 ui

2. Pemeriksaan  Laboratorium, perkembangan tgl 29-7-2008
Darah lengkap              Hasil                                Nilai Normal
Hemoglobin                : 10.4                           L. 13,5-18,0 P. 11,5-16,0 g/dl
Lekosit                        : 4.700                         4.000-11000/cmm
Hematokrit                  : 33,2%                        L.40-54% : P 37-47%
Trombosit                    : 124.000                     150.000-450.000 cmm
                                                                    
VI. TERAPI
      Obat-obatan
        Infus        :  RL 1.500 cc/24 jam             
        Injeksi     : Cefotaxim  3x750 mg                                    
  Invomit 3 x ½ Ampul
                          Nolvagin 3 x ½ Ampul
        Sirup        : Vistrum 2 x 1 cth drip
                        : Thyamicin 4 x 2 cth drip
        Diet         : Bubur Halus
                          Bubur Halus Tanpa Kalori Tanpa Protein

ANALISA DATA
No
 Data
Etiologi
Masalah
1
DS : Ibu Px mengatakan anaknya panas ± 3 hari disertai mual.
DO : - Px tampak demam dan tubuh terasa panas
-                                       Turgor menurun
-                                       Px tampak lemas
-                                       Bibir Px kering
-                                       Mata Px tampak cowong
-                                       BB MRS : 18kg 
-                                       BB SMRS : 25 kg
-                                       TTV :
   T  :110/90 mmHg
   S  : 38 0C
  N  : 100x/menit
         RR :  22x/menit
         Input cairn: 3000 cc
        Output cairn: 2500cc
-   Terpasang cairan infus RL 1500cc/24 jam, 21 tts/mnt
Defisit Cairan
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit
2
DS :  Ibu Px mengatakan Px tidak belum  BAB ± 5 hari
DO :  - Teraba timpanik
          -Tampak Nyeri tekan di perut
          - Px tampak  Memegang
            Perutnya, BAK: 4kali
          - TTV = T : 110/90 mmHg
             S : 38 0C, N : 100x/mnt
             RR:22x/mnt,BAB:-
Intake cairan dan makana kurang
Konstipasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar