Minggu, 03 April 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PERCOBAAN II : REAKSI ALKOHOL



KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, dan tidak lupa pula kita sertakan salawat dan salam kepada nabi kita yang terakhir yaitu nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliah menuju ke jaman islamiyah, sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan praktikum kimia tentang “ Pembuatan Senyawa Alkana“ ini dengan tepat pada waktunya.
Laporan ini berisikan informasi yang berkaitan dengan Pembuatan Senyawa Alkana.Diharapkan laporan ini dapat memberikan banyak informasi kepada kita semua dan bagi para pembacanya.
Saya menyadari bahwa laporan  ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.





Penulis,
Bani Rahman


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. I
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. II
KATA PENGANTAR........................................................................................ III
DAFTAR ISI....................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang........................................................................................... 1
B.     Tujuan Praktikum..................................................................................... 2
C.    Manfaat Praktikum................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
BAB III METODE PRAKTIKUM.............................................................. ....... 5
A.    Waktu dan Tempat.................................................................................... 5
B.     Alat dan Bahan.......................................................................................... 5
C.    Cara Kerja Praktikum.............................................................................. 5
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... 6
A.    Pembahasan................................................................................................ 6
B.     Data Hasil Pengamatan............................................................................. 7
BAB V PENUTUP................................................................................................ 8
A.    Kesimpulan................................................................................................. 8
B.     Saran........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

                                                                      

BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Aalkohol adalah persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil. Karena ikatan hidrokfil bersifat kovalen, maka sifat alkohol tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat  air. Alkohol diberi nama yang akhiarn –OL.
a.    Letak gugus OH pada atom karbon
b.    Banyaknya gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya)
c.    Bentuk rantai karbonnya
Alkohol yang aling sederhana adalah methanol (CH3OH). Methanol merupakan larutan mudah menguap tidak berwarna dan tidak bercampur dengan air pada segala perbandingan. Methanol dijual sebagai spirtus untuk bahan bakar. Methanol sangat, beracun bila terminum atau terhirup dapat menyebabkan kebutaan atau lumpuh.
            Alkohol lain yang banyak digunakan adalah etanol (CH3CH2OH).Minuman beralkohol mengandung etanol dengan konsentrasi berbeda. Etanol dapat menekan susunan saraf pusat. Dapat digunakan antiseptic dan pengawet, sebab dapat mengkoagulasikan protoplasma. Alkohol dapat juga dapat dihasilkan dari karbohidrat secara biologis yaitu dengan kerja enzim zymase (terdapat  pada sel khamir atau yeast).
Alkohol dengan rantai aromatic bersifat lebih asam dari pada alkohol-alkohol alifatik. Ini disebabkan karena  terjadinya delekalisasi electron pada cincin aromatic yaitu electron pada oksigen (O2) dan hidrogen (H2) cenderung tertarik kearah cincin aromatik.


B.                 Tujuan Praktikum
1.    Mengetahui dan menunjukan adanya air pada alkohol
2.    Mengetahui esterfikasi pada alkohol

C.                Manfaat Praktikum
            Manfaat dari praktikum tersebut adalah kami dapat mengetahui apakah pada alkohol terdapat air atau tidak dan kami juga bisa mengetahui apa saja yang bisa larut pada alkohol dan apa saja yang tidak bisa larut pada alkohol.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan (Brady, 1999).
Berdasarkan jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH (C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang lain (Fessenden, 1997).

Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol berbobot molekul tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi. Sebagai suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen yang menempel pada cincin benzena (Petrucci, 1987).

Suatu alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier menolak oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkohol mengalami dehidrsi menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi (Fessenden, 1997).
Pada umumnya etanol disebut juga etil alkohol, alkoholmurni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5). Alkohol juga memacu tumbuhnya bakteri pengoksidasi alkohol yaitu yang mengubah alkohol menjadi asam asetat dan menyebakan rasa masam pada tape yang dihasilkan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.                Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal   :Senin, 01 juni 2015
Pukul               :15.00 – 17.00 WITA
Tempat            :Laboratorium kimia Fakultas Pertanian Universitas MuhammadiyahMataram

B.                 Alat dan Bahan
a.         Alat
1.      Tabung reaksi 5 buah
2.      Spatula 2 buah
3.      Kertas
4.      Pipet tetes
5.      Neraca analitik
b.        Bahan
1.      Alkohol 50%
2.      C2SO4
3.      Asam Sulfat
4.      Kalium karbonat (K2CO3)
5.      Etanol 95%
6.      Aquades

C.                Cara Kerja Praktikum
                       a.          Penunjukan adanya air
1.        Masukan 5 ml alkohol 50% kedalam tabung reaksi, timbang 1 gram CuSO4 dengan menggunakan neraca analitik dan masukkan kedalam tabung yang berisi alkohol, lalu kocok. Amati perubahan yang terjadi.
2.        Masukan 5 ml alkohol 50% kedalam tabung reaksi, kemudian masukkan 1 gr K2CO3, kocok dan amati perubahan yang terjadi.
3.        Ulangi percobaan sekali lagi.

                      b.          Esterifikasi Alkohol
1.        Masukkan 2 ml etanol 95% kedalam tabung reaksi, kemudian masukkan beberapa tetes asam asetat.
2.        Selanjutnya tambahkan asam sulfat pekat sebanyak 5 ml (tutup dengan kapas)
3.        Masukkan pada gelas ukur yang sudah di isi aquades 25 ml selama 2 menit. Amati perubahan yang terjadi.
4.        Ulangi perccoban sekali lagi.
BAB IV
PEMBAHASAN

A.                Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar air yang terkandung dalam alkohol. Tahap pertama, dengan mengisi ke dalam tabung reaksi sebanyak 0,5 ml alkohol50 % dan CuSO4 padat 2 gram di dapat hasil larutan dua fase dengan warna biru tua hal ini terjadi karena pada penambahkan CuSO4 anhidrat sukar larut. CuSO4 merupakan padatan putih, jika terkena air akan terbentuk garam hidratnya yang akan berubah menjadi biru. Jadi jika alkohol mengandung air akan diketahui dengan terjadinya perubahan warna biru. Hal tersebut menunjukkan adanya air dalam semua sampel alkohol.
Pada saat menggunakan  penambahkan K2CO3 secara berturut-turut tidak ada endapan (larutan bening), ada sedikit gelembung sama sukar larut yang menunjukan adaanya air
R – OH + CuSO4 R – Cu + H2O + SO4
R – OH + K2CO3 R – K + H2O + CO2
Pada percobaan esterifikasi dengan etanol di masukan dalam tabung reaksi yang di tambah dengan asam asetat dan asam sulfat pekat kemudian di masukan dalam gelas ukur 25 ml yang sudah di isi dengan aquadest maka hasilnya diperoleh bau balon dengan warna kuning yang disebabkan oleh asam sulfat pekat yang menguap bersamaan dengan etanol.   
                                                     O                          O
CH3 - CH2 -OH + H3C – C     H2SO4   H3C – C + H2O – H2SO4
                                      OH                      CH




A.                Data Hasil Pengamatan
Uji
Perlakuan
Hasil
Penunjukan adanya air
Alkohol 50%  5 ml + CuSO4 1 gram
Larutan dua fase berwarna biru
Alkohol 50%  5 ml + K2CO31 gram
Cairan seperti minyak terdapat gelembung
Esterrifikasi alkohol
Etanol 95% 2 ml + Asam asetat beberapa tetes+ Asam sulfat pekat 5 ml masukan pada gelas ukur 25 ml yang sudah diisi aquades
Larutan berwarna bening Tercium bau balon



BAB V
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Ø  Pada uji penunjukan adanya air dalam alkohol ada sebagian CuSO4 yang larut dalam air sehingga CuSO4 berkurang.
Ø  Pada esterifikasi alkohol tercium bau balon dan terbentuknya ester
Ø alkohol merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin hidrokarbon.
B.                 Saran
Ø Diharapkan agar mahasiswa tidak menyalahgunakan alkohol untuk kepentingan yang tidak jelas.
Ø Dan juga semoga di laboratorium mahasiswa berhati-hati dalam melakukan praktikum dan melakukan praktikum dengan teliti dan aman.


DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid 1. Binarupa Aksara. Jakarta.
Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik. Binarupa Aksara. Jakarta.
Hart. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.
http://airudiyat.blogspot.com/2013/07/reaksi-alkohol.html (diakses hari selasa tanggal 02 juni 2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar