KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, dan tidak lupa pula
kita sertakan salawat dan salam kepada nabi kita yang terakhir yaitu nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliah menuju ke jaman
islamiyah, sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan praktikum kimia tentang
“ Pembuatan Senyawa Alkana“ ini dengan tepat pada waktunya.
Laporan ini berisikan informasi yang
berkaitan dengan Pembuatan Senyawa Alkana.Diharapkan laporan ini dapat
memberikan banyak informasi kepada kita semua dan bagi para pembacanya.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
saya harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Penulis,
Bani
Rahman
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. I
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. II
KATA PENGANTAR........................................................................................ III
DAFTAR ISI....................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang........................................................................................... 1
B.
Tujuan
Praktikum..................................................................................... 2
C.
Manfaat
Praktikum................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
BAB III METODE
PRAKTIKUM.............................................................. ....... 5
A.
Waktu
dan Tempat.................................................................................... 5
B.
Alat
dan Bahan.......................................................................................... 5
C.
Cara
Kerja Praktikum.............................................................................. 5
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... 6
A.
Pembahasan................................................................................................ 6
B.
Data
Hasil Pengamatan............................................................................. 7
BAB V PENUTUP................................................................................................ 8
A.
Kesimpulan................................................................................................. 8
B.
Saran........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Aalkohol adalah
persenyawaan organik yang mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil. Karena
ikatan hidrokfil bersifat kovalen, maka sifat alkohol tidak serupa dengan
hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat
air. Alkohol diberi nama yang akhiarn –OL.
a. Letak
gugus OH pada atom karbon
b. Banyaknya
gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya)
c. Bentuk
rantai karbonnya
Alkohol yang
aling sederhana adalah methanol (CH3OH). Methanol merupakan larutan
mudah menguap tidak berwarna dan tidak bercampur dengan air pada segala
perbandingan. Methanol dijual sebagai spirtus untuk bahan bakar. Methanol
sangat, beracun bila terminum atau terhirup dapat menyebabkan kebutaan atau
lumpuh.
Alkohol lain yang banyak digunakan
adalah etanol (CH3CH2OH).Minuman beralkohol mengandung
etanol dengan konsentrasi berbeda. Etanol dapat menekan susunan saraf pusat.
Dapat digunakan antiseptic dan pengawet, sebab dapat mengkoagulasikan
protoplasma. Alkohol dapat juga dapat dihasilkan dari karbohidrat secara
biologis yaitu dengan kerja enzim zymase (terdapat pada sel khamir atau yeast).
Alkohol dengan
rantai aromatic bersifat lebih asam dari pada alkohol-alkohol alifatik. Ini
disebabkan karena terjadinya
delekalisasi electron pada cincin aromatic yaitu electron pada oksigen (O2)
dan hidrogen (H2) cenderung tertarik kearah cincin aromatik.
B.
Tujuan
Praktikum
1. Mengetahui
dan menunjukan adanya air pada alkohol
2. Mengetahui
esterfikasi pada alkohol
C.
Manfaat
Praktikum
Manfaat
dari praktikum tersebut adalah kami dapat mengetahui apakah pada alkohol
terdapat air atau tidak dan kami juga bisa mengetahui apa saja yang bisa larut
pada alkohol dan apa saja yang tidak bisa larut pada alkohol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Alkohol
merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau
cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah
atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk
ikatan hidrogen. Rumus umum alkohol R –
OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam alkohol,
semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang
sedikit larut. Alkohol dapat berupa cairan
encer dan mudah bercampur dengan air dalam segala perbandingan (Brady, 1999).
Berdasarkan
jenisnya, alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai karbon
utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol
sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat langsung pada
satu atom karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH
(C3H7O). Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah
alkohol yang gugus –OH nya terletak
pada atom C tersier yang terikat
langsung pada tiga atom C yang lain
(Fessenden, 1997).
Alkohol
alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan
hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang
polar terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang,
sebaliknya sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan bobot
molekul rendah cenderung larut dalam air, sedangkan alkohol berbobot molekul
tinggi tidak demikian. Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup tinggi.
Sebagai suatu kelompok senyawa, fenol memiliki titik didih dan kelarutan yang
sangat bervariasi, tergantung pada sifat subtituen yang menempel pada cincin
benzena (Petrucci, 1987).
Suatu
alkohol primer dapat dioksidasi menjadi aldehid atau asam karboksilat. Alkohol
sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja. Sedangkan pada alkohol tersier
menolak oksidasi dengan larutan basa, dalam larutan asam, alkohol mengalami
dehidrsi menghasilkan alkena yang kemudian dioksidasi (Fessenden, 1997).
Pada umumnya etanol disebut juga etil alkohol,
alkoholmurni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan
yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang
paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern.
Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke
dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional
dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et"
merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).
Alkohol juga memacu tumbuhnya bakteri pengoksidasi
alkohol yaitu yang mengubah alkohol menjadi asam asetat dan menyebakan rasa
masam pada tape yang dihasilkan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal :Senin, 01 juni 2015
Pukul :15.00 – 17.00 WITA
Tempat :Laboratorium kimia Fakultas
Pertanian Universitas MuhammadiyahMataram
B.
Alat dan Bahan
a.
Alat
1. Tabung
reaksi 5 buah
2. Spatula
2 buah
3. Kertas
4. Pipet
tetes
5. Neraca
analitik
b.
Bahan
1.
Alkohol 50%
2.
C2SO4
3.
Asam Sulfat
4.
Kalium karbonat (K2CO3)
5.
Etanol 95%
6.
Aquades
C.
Cara
Kerja Praktikum
a.
Penunjukan
adanya air
1.
Masukan 5 ml alkohol
50% kedalam tabung reaksi, timbang 1 gram CuSO4 dengan menggunakan
neraca analitik dan masukkan kedalam tabung yang berisi alkohol, lalu kocok.
Amati perubahan yang terjadi.
2.
Masukan 5 ml alkohol
50% kedalam tabung reaksi, kemudian masukkan 1 gr K2CO3,
kocok dan amati perubahan yang terjadi.
3.
Ulangi percobaan sekali
lagi.
b.
Esterifikasi
Alkohol
1.
Masukkan 2 ml etanol
95% kedalam tabung reaksi, kemudian masukkan beberapa tetes asam asetat.
2.
Selanjutnya tambahkan
asam sulfat pekat sebanyak 5 ml (tutup dengan kapas)
3.
Masukkan pada gelas
ukur yang sudah di isi aquades 25 ml selama 2 menit. Amati perubahan yang
terjadi.
4.
Ulangi perccoban sekali
lagi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Pembahasan
Percobaan
ini bertujuan untuk mengetahui kadar air yang terkandung dalam alkohol. Tahap
pertama, dengan mengisi ke dalam tabung reaksi sebanyak 0,5 ml alkohol50 % dan
CuSO4 padat 2 gram di dapat hasil larutan dua fase dengan warna biru tua hal
ini terjadi karena pada penambahkan CuSO4 anhidrat sukar larut. CuSO4
merupakan padatan putih, jika terkena air akan terbentuk garam hidratnya
yang akan berubah menjadi biru. Jadi jika alkohol mengandung air akan diketahui
dengan terjadinya perubahan warna biru. Hal tersebut menunjukkan adanya air
dalam semua sampel alkohol.
Pada saat menggunakan penambahkan K2CO3
secara berturut-turut tidak ada endapan (larutan bening), ada sedikit gelembung
sama sukar larut yang menunjukan adaanya air
R – OH + CuSO4 R – Cu + H2O
+ SO4
R – OH + K2CO3 R – K + H2O
+ CO2
Pada
percobaan esterifikasi dengan etanol di masukan dalam tabung reaksi yang di
tambah dengan asam asetat dan asam sulfat pekat kemudian di masukan dalam gelas
ukur 25 ml yang sudah di isi dengan aquadest maka hasilnya diperoleh bau balon
dengan warna kuning yang disebabkan oleh asam sulfat pekat yang menguap
bersamaan dengan etanol.
O O
CH3 -
CH2 -OH + H3C – C
H2SO4 H3C
– C + H2O – H2SO4
OH CH
A.
Data Hasil Pengamatan
Uji
|
Perlakuan
|
Hasil
|
Penunjukan
adanya air
|
Alkohol
50% 5 ml + CuSO4 1 gram
|
Larutan
dua fase berwarna biru
|
Alkohol
50% 5 ml + K2CO31
gram
|
Cairan
seperti minyak terdapat gelembung
|
|
Esterrifikasi
alkohol
|
Etanol
95% 2 ml + Asam asetat beberapa tetes+ Asam sulfat pekat 5 ml masukan pada
gelas ukur 25 ml yang sudah diisi aquades
|
Larutan
berwarna bening Tercium bau balon
|
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ø
Pada uji
penunjukan adanya air dalam alkohol ada sebagian CuSO4 yang larut dalam air
sehingga CuSO4 berkurang.
Ø
Pada
esterifikasi alkohol tercium bau balon dan terbentuknya ester
Ø alkohol
merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau
cincin hidrokarbon.
B.
Saran
Ø Diharapkan
agar mahasiswa tidak menyalahgunakan alkohol untuk kepentingan yang tidak
jelas.
Ø Dan juga
semoga di laboratorium mahasiswa berhati-hati dalam melakukan praktikum dan
melakukan praktikum dengan teliti dan aman.
DAFTAR
PUSTAKA
Brady, James
E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid 1. Binarupa Aksara.
Jakarta.
Fessenden,
Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik.
Binarupa Aksara. Jakarta.
Hart. 1990. Kimia
Organik Suatu Kuliah Singkat. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.
http://airudiyat.blogspot.com/2013/07/reaksi-alkohol.html
(diakses hari selasa tanggal 02 juni 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar