Minggu, 03 April 2016

RESUME “Sejarah Sastra Bandingan” Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Sastra Bandingan



SEJARAH SASTRA BANDINGAN                              
Berdasarkan sejarahnya, sastra bandingan mempunyai dua aliran, yaitu aliran Prancis dan aliran Amerika. Aliran Prancis disebut juga aliran lama karena memang sastra bandingan lahir di Negara Prancis dan banyak tokoh-tokoh Prancis yang mempelopori kelahiranny. Sedangkan aliran Amerika disebut sebagai aliran baru, karena aliran Amerika meneruskan dan mengembangkan aliran Prancis. Kedua aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda, walaupun tidak saling bertentangan.
            Persamaan kedua aliran tersebut yakni memiliki beberapa tujuan yaitu untuk:
1.      Mencari pengaruh karya sastra dengan karya satra lain di berbagai negara
2.      Menentukan mana karya sastra yang orisinil dan mana yang bukan dalam lingkup perjalanan satra
3.      Menghilangkan kesan bahwa karya sastra nasional yang satu lebih hebat dari pada karya sastra nasional lainnya.
Sedangkan perbedaan wawasan kedua aliran tersebut sebagai berikut:
Ø  ­Aliran Prancis
·         Pelopor pertama lahirnya sastra bandingan.
·         Membandingkan setidaknya dua karya sastra dari Negara yang berbeda.
·         Dalam konsep aliran Prancis hanya membolehkan pengkajian karya sastra dengan jenis yang sama, misalnya puisi dengan puisi, cerpen dengan cerpen, naskah drama dengan  naskah drama.
·         Sastra dianggap sebagai bagian hidup, sebab unsur-unsur kehidupan dalam karya sastra  dapat dimanfaatkan oleh ilmu lain, negara lain, atau keseluruhan dunia dapat terangkum dalam satu kebulatan.
·         Dalam hal bandingan, aliran Prancis lebih cenderung kepada hal-hal nyata, misalnya dokumen pribadi pengarang dan menolak kritik sasra sebagai unsur utama dari penelitian sastra bandingan, serta meragukan kebiasaan membandingkan kedua karya sastra yang hanya memperlihatkan analogi dan perbedaan saja.  
Ø  Aliran Amerika
·         Mengembangkan pemahaman teori satra bandingan dari aliran sebelumnya (aliran Prancis).
·         Selain membandingkan dua karya sastra, aliran Amerika juga beranggapan sastra bandingan dapat pula membandingkan satra dengan bidang ilmu dan seni tertentu.
·         Dalam aliran ini pengkajian perbandingan karya sastra tidak hanya sebatas dengan karya sastra saja tetapi perbandingan dapat dilakukan dengan disiplin seni lain, seperti puisi dengan lagu, cerpen dengan lukisan, naskah drama dengan seni, instalasi, dsb.
·         Sastra tetap bisa menjadi dirinya sendiri sebagai sebuah karya sastra yang kemudian dapat dibandingkan dengan ilmu lain, seperti sastra dengan sejarah, satra dengan sosiologi, sastra dengan politik, sastra dengan ekonomi, sastra dengan agama, dsb. Bandingan ini dapat memperluas peran sastra bagi sekmen kehidupan lain.
Para pelopor sastra bandingan di Prancis antara lain Fernand Baldensperger, Jean-Maria Carre, Paul van Tieghem, dan Marius-Francois Guyard. Buku-buku yang telah mereka tulis antara lain sebagai berikut (Endraswara, 2011:25-26):
1.      La Litterature Comparee (Paris, 1932-1951) karya Paul Van Tieghem. Buku ini berisi uraian mengenai sejarah, teori, masalah, serta hasil kesusastraan umum dan bandingan. Bahan-bahan yang dipakai terbatas pada penerbitan berbahasa Prancis.
2.      La Litterature Comparee (cetakan pertama Paris, 1951; Edisi kelima 1969) oleh Marius Francois Guyard. Buku ini membawa kita pada perkenalan sastra bandingan yang sealiran dengan Paul Van Tieghem.
3.      “La Litterature Comparee Depuis un Demi Siele” dalam Annales du Universitaire Meditenaream 3 (1951), 69-77. Karya Jean-Marie Carre. Karangan ini penting sebagai sebuah aliran, karena ternyata mewakili aliran Prancis dalam sastra bandingan aliran Guyard. Di sini Jean-Marei Carre melihat sastra bandingan sebagai sesuatu yang berbeda dengan “bandingan kesusastraan” atau “sastra umum”.

v  Perkembangan Sastra Bandingan Di Indonesia.
            Perkembangan sastra bandingan di Indonesia tidak lepas dari induknya yaitu Prancis dan Amerika. Tetapi tampaknya Amerika Serikat justru lebih mendominasi hadirnya sastra di Indonesia (Endraswara, 2011. 36).
Sastra bandingan di Indonesia secara garis besar dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu (Endaraswara, 2011:43):
1.      Sastra bandingan dalam kaitan studi filologi yang dikenal sebagai kritik teks.
2.      Sastra bandingan dalam hubungannya dengan sastra lisan. Jenis penelitian ini lebih ke arah motif atau tema dalam dongeng, cerita rakyat, legenda, dan sejenisnya, serta menurut wilayah penyebaran teks.
3.      Sastra bandingan moderen, yakni sastra bandingan tulis, baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia yang masih bernama bahasa Melayu maupun yang ditulis dalam bahasa Indonesia.
4.      Sastra bandingan Interdisipliner artinya menyandingkan karya sastra dengan bidang lain di luar ilmu sastra. Bandingan yang keempat ini sering melahirkan simbiosis mutualisme antara sastra dan bidang lain. Para sarjana, baik Asing maupun Indonesia, telah banyak melakukan studi filologi atas naskah-naskah lama Nusantara (Indonesia) umumnya perbandingan naskah-naskah yang berupa karya sastra yang berbeda, lalu dicari  pertautannya dan kemudian menemukan naskah induk. Setelah induk naskah ditemukan barulah dilakukan perbaikan serta penganalisisan untuk menentukan latar belakang budaya yang bercermin dalam naskah.  
Teori sastra bandingan di Indonesia belum mendapat perhatian sepenuhnya dari para pakar dan masih sangan sedikit buku dan artikel yang menjelaskan dan menguraikan teori sastra bandingan.
Daftar pustaka

Endaraswara, Swardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Kap
                                   .2011. Metodologi Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Bukupup

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar