KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah
kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang ber temakan ”Portofolio dan Investasi”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis
tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Mataram, 02 Maret 2016
Kelompok 1
DAFTAR
ISI
SAMPUL
DEPAN
KATA PENGANTAR
.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Portofolio dalam Investasi................................................................................... 3
2.2 Mode untuk Menentukan Portofolio Optimal............................................ 8
2.3 Investasi ............................................................................................................... 9
2.4 Jenis-jenis
Investasi............................................................................................ 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................
17
3.2 Saran ............................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Istilah portfolio dipakai dalam sejumlah
bidang kegiatan yang masing-masing memiliki arti cukup berbeda. Istilah ini
adalah bentuk latinisasi dari portefeuille. Pengertian Portofolio,
Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh
atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas
seseorang yang dilakukannnya (Erman S. A., 2003 dalam Nahadi dan Cartono,
2007). Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang, kelompok,
lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk
mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam dunia keuangan, "portfolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan
investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portfolio
seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko
yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, risiko tertentu
dapat dikurangi. Ada pula portfolio yang ditujukan untuk mengambil suatu risiko
tinggi yang disebut portfolio konsentrasi ( concentrated portfolio).
Istilah
portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi
yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali
merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen resiko yang
disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, resiko tertentu dapat
dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil suatu resiko
tinggi yang disebut portofolio konsentrasi ( concentrated portfolio).
Dalam manajemen strategis dan pemasaran,
istilah portfolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek,
layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan.
Dalam mengembangkan portofolionya, sebuah perusahaan dapat menggunakan aneka
teknik analisis termasuk analisis Boston Consulting Group, analisis margin kontribusi, analisis G.E multi faktor, Quality Function Deployment (QFD). Setiap perusahaan
senantiasa berupaya untuk meraih difersifikasi dan keseimbangan dalam portfolio
produk yang ditawarkan.
Kebanyakan algoritma optimisasi
portfolio adalah berdasarkan pada Teori Portfolio Modern atau juga disebut
MPT-Modern Portfolio Theory, dan yang paling sering digunakan adalah metode
optimisasi perbedaan makna ( mean-variance
ooptimization) dimana alokasi portfolio adalah ditujukan guna memaksimalkan
keuntungan dengan cara menekan risiko.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa itu Portofolio dalam Investasi?
2.
Bagaimana Model untuk Menentukan Portofolio Optimal?
3.
Apa itu Investasi?
4.
Bagaimana Jenis-Jenis Investasi?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan
Penulisan makalah ini selain salah
satu tugas dari dosen matakuliah “portofolio dan investasi” yaitu juga untuk mengetahui apa itu portofolio dan investasi, mengetahui Model untuk Menentukan Portofolio Optimal, mengerti tentang apa itu investasi dan
jenis-jenis investasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Portofolio dalam Investasi
Portofolio berarti sekumpulan investasi.
Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan dari instrumen investasi yang
dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi. Sasaran dari portofolio investasi
tentunya sangat bergantung pada individu masing-masing investor. Teori
portofolio (portfolio theory) menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya
harus dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur
keduanya dalam pembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio
dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat
diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi distribusi
pengembalian. Dengan asumsi tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan
linear antara risiko dan pengembalian.
Portofolio merupakan
kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset riil
maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan
portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu
mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang
berkorelasi negatif (Halim,2005:54). Investor dapat menentukan kombinasi
efek-efek untuk membentuk portofolio, baik yang efisien maupun yang tidak
efisien.
Istilah
portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi
yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali
merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen resiko yang
disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, resiko tertentu dapat
dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil suatu resiko
tinggi yang disebut portofolio konsentrasi ( concentrated portfolio).
Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry
M. Makowitz (1927) seorang ekonom lulusan Universitas Chicago yang telah
memperoleh Nobel Prize di bidang ekonomi pada tahun 1990. Teori portofolio
berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko dan return, yang
diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya. Markowitz
menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi portofolio yang efisien. Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi dengan menambah
jumlah jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat expected return dapat naik
jika investasinya terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-aset yang
dikombinasi tersebut (“Harry Max Markowitz”) Pada prakteknya para pemodal pada
sekuritas sering melakukan diversifikasi dalam investasinya dengan
mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan kata lain mereka membentuk
portofolio.Menurut Husnan (2003:45), portofolio berarti sekumpulan investasi.
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih
dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas
tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (pemodal melakukan diversifikasi)
dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini
dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status
pajak, dan sebagainya.
Dalam kenyataannya
kita akan sulit membentuk portofolio yang terdiri dari semua kesempatan
investasi, karena itu biasanya dipergunakan suatu wakil (proxy) yang terdiri
dari sejumlah besar saham atau indeks pasar. Contohnya di Bursa Efek Jakarta
yang menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Indeks LQ45.
Ø Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut
identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk portofolio
dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas
tersebut. Adanya
pemilihan sekuritas ini ( dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi )
dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan
dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.
Ø Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan
terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika diperlukan akan diadakan
perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang
dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan
prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap
sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
Ø Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian
terhadap kinerja portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang
diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio
yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada
portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
Rahardja dan Manurung ( 2008
: 278), adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi langsung dan
portofolio adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pengembalian yang
diharapkan (Expected Rate Of Return)
Kemampuan perusahaan menentukan
tingkat investasi yang diharapkan,
sangat di pengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.
a. Kondisi internal perusahaan
Kondisi internal adalah
faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat
efisiensi, kualitas SDM, dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut
berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya,
semakin tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka semakin tinggi
pula tingkat pengembalian yang diharapkan.
b. Kondisi eksternal perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah
perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun
internasional serta tingkat inflasi yang terjadi. Jika perkiraan tentang masa
depan ekonomi nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi
meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan.
Selain perkiraan kondisi
ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat
investasi. Kebijakan menaikkan pajak, misalnya diperkirakan akan menurunkan
tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun. Faktor sosial
politik juga menentukan gairah investasi, karena jika sosial politik stabil
maka pada umumnya juga meningkat. Demikian pula faktor keamanan (kondisi
keamanan negara).
2. Ramalan mengenai keadaan di
masa yang akan datang
Ramalan yang menunjukkan
bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik lagi pada masa depan, yaitu
diramalkan bahwa harga-harga akan tetap stabil (tingkat inflasi stabil)
dan pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan
berkembang dengan lebih cepat, merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan
investasi. Jika terjadi inflasi maka akan menurunkan investasi portofolio yang
akan ditanam oleh para investor, sehingga kondisi ini akan mempengaruhi
menurunnya harga sekuritas di pasar modal sehingga menyebabkan investor lebih
suka menanamkan uangnya dalam bentuk investasi yang lain, misalnya dengan
menyimpan uangnya di bank atau tabungan daripada menginvestasikannya dalam
bentuk saham, obligasi maupun sekuritas lainnya. Hal ini akan mendorong mereka
untuk melepas sekuritas yang mereka miliki, sehingga sekuritas yang dilepas
akan meningkatkan jumlah yang ditawarkan di pasar modal, dan selanjutnya akan
menekan harga. Jadi, semakin baik keadaan masa depan maka semakin besar tingkat
keuntungan yang akan diperoleh para pengusaha. Oleh sebab itu mereka akan lebih
terdorong untuk melaksanakan investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan
direncanakan.
3. Tingkat bunga
Tingkat bunga menentukan
jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha dan
dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk
menanamkan modal apabila tingkat pengembalian modal dari penanaman modalnya
itu, yaitu persentase keuntungan neto (tetapi sebelum dikurangi bunga uang yang
dibayar) modal yang diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga.
4. Biaya investasi
Yang paling menentukan
tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman, karena semakin tinggi
tingkat bunganya maka biaya investasi semakin mahal. Akibatnya minat
berinvestasi semakin menurun.
Faktor lembaga juga
mempengaruhi biaya investasi karena prosedur izin yang berbelit-belit dan lama
(> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan memperhitungkan nilai waktu
uang dari investasi semakin mahal. Demikian halnya dengan keberadaan dan
efisiensi lembaga keuangan, tingkat kepastian hukum, stabilitas politik, dan
keadaan keamanan.
5. Tingkat pendapatan nasional
dan perubahan-perubahannya
Hubungan antara pendapatan nasional dan investasi
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat di antara tingkat investasi
dan tingkat pendapatan nasional. Investasi akan meningkat apabila pendapatan
nasional semakin meningkat dan begitu juga sebaliknya.
Investasi Portofolio dapat
diartikan sebagai tindakan membagi modal yang tersedia pada jenis-jenis
investasi tertentu agar diperoleh risiko yang paling minimal. Keputusan pengalokasian modal
kedalam usulan-usulan investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa yang
akan datang harus dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi portofolio
meliputi investasi pada asset berupa saham dan utang jang kapanjang yang
dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi dan iklim politik di
suatu negara.
Sukirno (2005 : 381), Penanaman modal portofolio
merupakan penanaman modal dalam bentuk pemilikan surat-surat pinjaman jangka
panjang dan saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di
negara-negara berkembang, jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan
perusahaan dan bukan penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari. Dengan kata lain investasi portofolio (Portofolio
Investment ) merupakan pembelian saham dan obligasi yang semata-mata
tujuannya untuk mendapatkan hasil dari dana yang di investasikan oleh para
investor melalui pasar modal. Sukirno (2006 : 231), investasi portofolio adalah
investasi dalam bentuk membeli harta keuanganseperti bond, saham perusahaan dan
obligasi pemerintah. Adapun didalam neraca pembayaran investasi portofolio
meliputi investasi asing dalam harta keuangan.
Jadi dapat dikatakan bahwa,
Investasi Portofolio merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong
paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh
keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun
diimbangi juga dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola
dengan baik.
Untuk melakukan konstruksi suatu portofolio, maka sebagai
langkah-langkah awal yang harus dilakukan adalah:
1.
Memilih instrumen investasi yang
diinginkan, hal ini tentunya sudah melalui berbagai analisa tentang
masing-masing instrumen investasi.
2.
Menentukan bobot dari instrumen
investasi terhadap nilai portofolio secara keseluruhan.
3.
Menentukan horison investasi (Investment
Horizon).
4.
Menentukan expected return
dari masing-masing instrumen investasi sesuai dengan horison investasi.
5.
Menentukan expected return
dari portofolio sesuai dengan horison investasi.
6.
Menentukan rata-rata expected
return dari portofolio dalam horison investasi.
7.
Menghitung standard deviasi
expected return dari portofolio.
2.2 Model Untuk Menentukan Portofolio Optimal
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz
atau dengan model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio optimal dengan
menggunakan model markowitz dan model indeks tunggal, maka yang pertama kali
dibutuhkan adalah menentukan portofolio efisien. Portofolio yang efisien
didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan ekspektasi terbesar dengan
risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return
ekspektasi tertentu.
Berkaitan dengan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks
tunggal yang akan digunakan dalam penelitian ini maka jika kita melakukan
pengamatan maka akan nampak bahwa pada saat “pasar” membaik (yang ditunjukkan
oleh indeks pasar yang tersedia) maka harga saham-saham individual juga
meningkat.
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Hal ini menyarankan bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap perubahan nilai-nilai pasar.
Untuk itu, W. Sharpe menemukan model indeks tunggal, yang mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar, atau ditulis dengan rumus berikut:
Ri
= ai+ biRM + ei (4.15)
2.3 Investasi
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1). Sedangkan menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu pertama investasi pada aset-aset keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Kedua investasi pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
1.
Proses
Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya
seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang dapat
dipasarkan, dan kapan dilakukan. Beberapa tahapannya adalah sebagai
berikut:(Halim, 2005:4).
A. Menentukan tujuan investasi
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam
tahap ini, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of
return), tingkat risiko (rate of risk), dan ketersedian jumlah dana
yang akan diinvestasikan.
B. Melakukan analisis
Dalam hal ini investor melakukan analisis
terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Salah satu tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah
harganya terlalu tinggi ataukah terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan
yang dapat digunakan, yaitu :
§
Pendekatan
fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada informasi-informasi yang
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.
§
Pendekatan
teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa
lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang.
1.
Ahmad (2004) memberikan pengertian investasi yaitu sebagai berikut :
a.
Suatu tindakan membeli barang-barang modal.
b.
Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan dimasa yang
akan datang.
c.
Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya.
2.
Halim (2003 : 2), investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat
ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
3.
Macam-macam bentuk investasi adalah sebagai berikut :
a)
Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset
riil (Real Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian
pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
b)
Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi
portofolio adalah investasi pada asset finansial (financial assets):
Ø Investasi di pasar uang :
deposito, sertifikat BI.
Ø Investasi di pasar modal :saham,
obligasi, opsi, warrant.
4.
Sumber-sumber dana untuk investasi ini berasal dari :
a)
Asset yang dimiliki saa tini
b)
Pinjaman dari pihak lain
c)
Tabungan.
Adapun dasar keputusan seseorang melakukan investasi
berdasarkan atas (Husnan, 2003 : 50):
1.
Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a)
expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat
oleh investor di masa depan.
b)
realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi /
didapatkanoleh investor.
2.
Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang
diharapkan yang terdiri dari ;
·
Risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general
risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi , berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar
(misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
·
Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko
perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri
tertentu.
Menurut Husnan (2003 : 47), salah satu karakteristik
investasi pada pasar modal adalah kemudahan untuk membentuk investasi
portofolio. Artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar ( melakukan
diversifikasi ) investasinya pada berbagai kesempatan investasi. Oleh karena
itu maka adapun langkah-langkah dalam melakukan investasi portofolio adalah
sebagai berikut (Husnan, 2003 : 454):
a.
Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan
keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya berinvestasi dan menentukan
besarnya investasi yang akan di tanam. Mengingat adanya korelasi antara risiko
dan keuntungan (return) yang diperoleh, maka investor tidak dapat
mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus
dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko.
b.
Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan
analisis terhadap individual (sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam
melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.
·
Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (
harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis
ini akan dapat di deteksi sekuritas-sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk
melakukan analisis ini. Cara tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis
teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data
(perubahan) harga pada masa yang lalu sebagai upaya memperkirakan harga
sekuritas di masa yang akan datang dengan melihat nilai transaksi yang terjadi.
Sedangkan analisis fundamental didasarkan pada informasi-informasi yang
diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.
·
Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan
demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para
pemodal ( pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas
yang berisiko tinggi ), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut
pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang
ditanggung.
2.4 Jenis-Jenis Investasi
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
a.
Tabungan
di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan
mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank
bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang
kapanpun yang kita inginkan.
b.
Deposito
di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk
tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang
diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka
waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua
puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya
lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh
tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di
bank.
c.
Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan
tersebut. Dengan membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut.
Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya
akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa
dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih
harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang
selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari
saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.
d.
Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam
bentuk tanah atau rumah.Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua
yaitu :
·
Menyewakan
properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa.
· Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih
tinggi.
e.
Barang-barang
koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko,
lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi
pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak
lain.
f.
Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima
di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi
tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang,
Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti
kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai
mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas
biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi,
biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan
harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g.
Mata
uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat
dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h.
Obligasi-Obligasi
atau sertifikat
obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau
membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan
deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit
lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham
kepemilikan obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang
lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi
yaitu:
· Deposito berjangka
Simpanan
dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi
dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3, 6, 12,
dan 24 bulan.
· Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk meredam dan
menstabilkan likuiditas yang ada di pasar.
·
Saham
Surat
bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan berbagai hak
menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).
·
Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
·
Sekuritas
pasar uang
Sekuritas
pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan
di pasar uang.
·
Sertifikat
hutang obligasi
Merupakan
bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat
diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang obligasi
inimerupakan bentuk investasi jangka panjang.
·
Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.
·
Reksa
dana.
Wadah
investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya
diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh sebuah Perusahaan
Manajemen Investasi (Mutual Fund).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Portofolio
berarti sekumpulan investasi. Portofolio juga diartikan sebagai kumpulan dari
instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu sasaran umum investasi.
Sasaran dari portofolio investasi tentunya sangat bergantung pada individu
masing-masing investor.
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz
atau dengan model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio optimal dengan
menggunakan model markowitz dan model indeks tunggal, maka yang pertama kali
dibutuhkan adalah menentukan portofolio efisien. Portofolio yang efisien
didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan ekspektasi terbesar dengan
risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return
ekspektasi tertentu.
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik
melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang
dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono,
2001;1). Sedangkan menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa
mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu pertama investasi
pada aset-aset keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang,
misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat
berharga pasar uang dan lainnya. Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal,
misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Kedua investasi
pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif,
pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
Jenis-jenis investasi, Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di
pasaran antara lain:
1.
Tabungan
di bank
2.
Deposito
di bank
3.
Saham
4.
Properti
5.
Barang-barang
koleksi
6.
Emas
7.
Mata
uang asing
8.
Obligasi-Obligasi
atau sertifikat
3.2 Saran
·
Investor dalam memilih keputusan untuk investasi yang optimal
harus dapat membuat suatu daftar yang memuat return dan risiko portofolio.
·
Investor dapat memilih emiten untuk menginvestasikan modal
secara layak dengan menggunakan indeks tunggal, namun penggunaan model ini
dibutuhkan akurasi dalam penyelesaiannya sehingga model ini sangat tergantung
dari akurasi parameter yang digunakan.
·
Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya meningkatkan jumlah
sampel, sehingga diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik dan
memungkinkan pendalaman.
DAFTAR PUSTAKA
·
Munawir, (2002). Akuntansi Keuangan
Dan Manajemen. Edisi Revisi. Penerbit
BPFE. Yogyakarta.
·
Tandaellin, Eduardus. (2001).
Analisis Investasi Manajemen Portofolio, Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.
·
Tandellin, Eduardus. (2007).Analisis
Investasi Manajemen Portofolio CetakanPertama, Yogyakarta : BPFE.
·
Jogiyanto,
H.M. (2008). “Teori Portofolio dan Analisi Investasi”. Edisi Lima. BPFE UGM.
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar